Ads (728x90)

Jumat, 5 April 2019

Serangan Buaya dilakukan secara tiba-tiba tanpa disadari oleh warga


SAMPIT -Kejadian serangan buaya muara Sungai Mentaya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dirasakan makin ganas dan mengerikan oleh penduduk yang tinggal di Samuda, Pulau Hanaut, Teluk Sampit, dan desa sekitar tempat habitat buaya di Pulau Hanaut sejak beberapa tahun terakhir. seperti dikutip di http://banjarmasin.tribunnews.com

Serangan Buaya muara tersebut biasanya dilakukan secara tiba-tiba tanpa disadari oleh warga, terutama pada saat warga sedang melakukan aktivitas di pinggiran Sungai Mentaya pada subuh maupun saat gelap menjelang malam.

Buaya yang memangsa tampaknya mendekat ke jamban atau pinggiran saat hari mulai gelap atau subuh, sehingga ketika warga mengambil wudhu pada saat ingin salat subuh atau magrib bahkan isya, saat itulah buaya melakukan penyerangan.Berdasarkan keterangan warga setempat, akibat serangan buaya tersebut ada sebagian warga yang tangannya atau kakinya buntung akibat diserang buaya ini, akibat diserang buaya yang berasal dari Pulau Hanaut yang menyeberang ke kawasan permukiman.



Informasi Buaya muara
Buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah jenis buaya terbesar di dunia. Dinamai demikian karena buaya ini hidup di sungai-sungai dan di dekat laut (muara). Buaya ini juga dikenal dengan nama buaya air asin, buaya laut, dan nama-nama lokal lainnya. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan nama Saltwater crocodile, Indo-Australian crocodile, dan Man-eater crocodile. Nama umumnya, Man-eater="pemakan manusia", karena buaya ini terkenal pernah (dan sering) memangsa manusia yang memasuki wilayahnya. Buaya ini tersebar di seluruh perairan dataran rendah dan perairan pantai di daerah tropis Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Australia (Indo-Australia). Panjang tubuh buaya ini (termasuk ekor) biasanya antara 2,5 sampai 3,3 meter, namun hewan dewasa bisa mencapai 12 meter seperti yang pernah ditemukan di Sangatta, Kalimantan Timur. Bobotnya bisa mencapai 200 kg. Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Buaya muara dikenal sebagai buaya yang jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis). Penyebarannya pun juga "terluas" di dunia. Buaya muara memiliki wilayah perantauan mulai dari perairan Teluk Benggala (Sri Lanka, Bangladesh, India) hingga perairan Polinesia (Kepulauan Fiji dan Vanuatu). Sedangkan habitat favorit untuk mereka adalah perairan Indonesia dan Australia. Buaya ini aktif pada siang dan malam hari. Buaya ini memangsa siapapun yang memasuki wilayahnya. Mangsanya adalah Ikan, Amfibi, Reptilia, Burung, dan Mamalia (termasuk mamalia besar). Buaya ini adalah salah satu dari buaya-buaya yang berbahaya bagi Manusia. Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Bahkan bilamana kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu melompat serta menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama dengan panjang tubuhnya. Buaya muara menyukai air payau/asin, oleh sebab itu pula bangsa Australia menamakannya saltwater crocodile (buaya air asin). Selain terbesar dan terpanjang, Buaya Muara terkenal juga sebagai jenis buaya terganas di dunia. Buaya muara sangat berbahaya bagi manusia. Mereka adalah buaya pemangsa manusia sejati. Seperti Buaya nil, buaya ini sering menyerang manusia yang memasuki wilayahnya. Di Australia, tercatat ada 2 serangan buaya terhadap manusia setiap tahunnya. Serangan buaya terhadap manusia juga dilaporkan dari Kalimantan, Sumatra, India timur, Andaman, dan Myanmar.

Next
Newer Post
Previous
This is the last post.

Post a Comment